Senin, 22 September 2014
Esia & Smartfren Gabung, Bisa Duluan 4G di 800 MHz
Jakarta - Dengan dicabutnya lisensi fixed wireless access (FWA) di 800 MHz membuat para operator yang sebelumnya menempati spektrum frekuensi itu dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), bisa menggantinya dengan teknologi netral untuk menggelar 4G berbasis LTE.
Seperti diketahui, di spektrum 800 MHz saat ini ditempati oleh empat operator telekomunikasi yang menggunakan teknologi CDMA seperti Telkom (Flexi), Bakrie Telecom (Esia), Indosat (StarOne), dan Mobile-8 Telecom (Smartfren Telecom).
"Kemungkinan yang duluan 4G itu gabungan Bakrie dan Smart. Sementara Telkomsel dan Indosat masih E-GSM di proposalnya," kata Muhammad Budi Setiawan, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Kominfo di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Dirjen mengungkapkan, setelah lisensi FWA keempat operator itu dicabut, akan ada penggabungan usaha penyelenggaraan antara Bakrie dan Smart yang akan memiliki 10 MHz di frekuensi itu. "Tidak sampai merger, tapi nanti frekuensinya dialihkan ke jaringannya Smartfren setelah Bakrie membeli saham Smartfren."
Sementara Telkom setelah lisensi FWA yang ada di Flexi dicabut, masih kata Budi, kemudian frekuensinya akan dialihkan ke Telkomsel untuk jadi seluler. "Diharapkan di 800 MHz ini bisa menjadi awal FDD LTE di Indonesia dengan teknologi netral."
Sedangkan setelah lisensi FWA StarOne dicabut, akan dimanfaatkan Indosat untuk menunjang 3G di 900 MHz. Indosat katanya akan memiliki total 15 MHz, sama halnya dengan Telkomsel nanti di spektrum yang sama.
"Indosat ingin mengoptimalkan 3G. Masih make sense sih karena 70% pasar kan masih 2G. Sedangkan 3G baru 30% dan belum balik modal. Kalau dilihat dari ekosistemnya handset yang siap untuk LTE baru 40 juta saja," pungkasnya.
detikcom
0 komentar:
Posting Komentar