Sabtu, 18 Oktober 2014

Lulusan SMK Tahun 2015 akan Disertifikasi


TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN -Menghadapi pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada 2015, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia dipersiapkan untuk menghadapi persaingan pasar global.
Hal itu disampaikan, Direktur Pembinaan SMK, Direktorak Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mustaghfirin Amin, saat menghadiri penyerahan bantuan laboratorium di SMK Darul Taqwa, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (18/10/2014).
"Sekarang kami sedang menyiapkan sertifikasi bagi lulusan SMK. Contohnya, SMK jurusan Teknik Mesin akan disertifikasi Honda sehingga nanti ketika lulus bisa bekerja di seluruh bengkel di ASEAN," kata Mustaghfirin Amin.
Selain bekerjasama dengan pihak indsutri, pihaknya juga bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi (BNSP) dalam hal penyiapan tenaga kerja. "Untuk ujian Februari 2015 nanti, sejalan dengan ujian juga sekaligus disertifikasi oleh BNSP," ucapnya.
Dikatakannya, upaya lain untuk mempersiapan lulusan SMK juga dilakukan melalui pembaruan Kurikulum 2013. Selain itu, kemampuan guru dalam mengajar juga ditingkatkan, disamping meningkatkan fasilitas praktek.
Ia mengatakan, saat ini sudah banyak perusahan di luar negeri yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. "Tahun ini, 20.000 lulusan SMK Kelautan dibutuhkan di Jepang dan itu baru bisa dipenuhi Februari nanti. Artinya, tenaga kerja lulusan SMK semakin dibutuhkan," terangnya.
Amin menambahkan, saat ini jumlah SMK, baik negeri maupun swasta di Indonesia sebanyak 11.720 SMK, sedangkan jumlah siswa SMK di Indonesia mencapai 4,4 juta siswa.

0 komentar:

Posting Komentar