Jumat, 16 Januari 2015

Hebat! Presiden Jokowi Tolak Lobi Presiden Brazil Soal Eksekusi Narkoba


Jakarta - Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemberantasan narkoba tidak bisa ditawar. Bahkan saat Presiden Brazil Dilma Roussef meminta agar warganya tidak dieksekusi mati, Jokowi menolak tegas.

Hal ini disampaikan Jaksa Agung Prasetyo dalam jumpa pers di kantornya.  “Saya mendapatkan informasi dari Menteri Luar Negeri, (presiden Brazil) bukan ingin menemui tapi mengimbau untuk Peninjauan Kembali atas penjatuhan pidana mati bagi warga negaranya,” kata Jaksa Agung M. Prasetyo di gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (15/1/2015) sore.

Prasetyo menyatakan hal itu saat dikonfirmasi soal isu bahwa Presiden Brazil kesulitan bicara langsung dengan Jokowi. Dia berujar, Jokowi langsung memberikan jawaban tegas menolak imbauan Presiden negeri Samba itu.

“Pak Presiden memberikan jawaban, bahwa betapa kita menghormati permohonan mereka tapi kita harus mempertimbangan banyak hal, khususnya betapa bahayanya narkotika yang sudah mengancam Indonesia,” ujarnya.

Peredaran narkotika di Indonesia sangat besar. Menurut Prasetyo, dari total peredaran di seluruh dunia, sebanyak 45% ada di Indonesia.

Komitmen untuk pemberantasan peredaran narkotika ditunjukkan dengan eksekusi mati 6 orang gembong narkoba. Eksekusi dilakukan secara serentak pada 18 Januari mendatang di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah. Dari 6 orang itu, 1 di antaranya adalah WN Brazil, bernama Marco Archer Cardoso Moreira yang berprofesi pilot.

detikcom

0 komentar:

Posting Komentar