Merdeka.com - Dari media, kita belajar apapun tentang hal yang kita tak tahu, menjadi tahu. Meski menambah wawasan, terkadang apa yang kita konsumsi dari media seringkali menyesatkan. Seperti contohnya beberapa pengetahuan kita tentang pesawat terbang, yang akhirnya berkembang menjadi sebuah mitos.
Banyak film yang memperlihatkan kepada kita, bagaimana keadaan di pesawat ketika jatuh, atau pada situasi yang berbahaya. Dari sana kita selalu menerka-nerka kejadian yang akan menimpa kita jika naik pesawat, dan memutuskan untuk percaya pada mitos yang belum terbukti benar atau salahnya. Untuk mengetahuinya, mari kita simak beberapa mitos tentang pesawat terbang ini benar atau salah.
Pesawat membuang 'kotoran' manusia ketika terbangMungkin ini adalah mitos paling populer terkait pesawat terbang. Namun meski banyak yang mempercayainya, hal ini tak akan mungkin terjadi. Tangki yang ada dalam pesawat menahan kotoran tersebut hingga pesawat mendarat. Selain itu, petugas bandara lah yang bertugas untuk mengosongkan tangki toilet ketika pesawat sedang parkir di bandara.
Kita akan 'mabuk udara' ketika terbangMabuk udara tentu akan terjadi pada beberapa orang, hal ini tentu dikarenakan tekanan udara akan meningkat di ketinggian tertentu.Namun penumpang yang berada di kelas bisnis, yang biasa disediakan minuman beralkohol, sering juga mengklaim dirinya lebih mabuk ketika di terbang ketimbang ketika mengonsumsi alkohol di Bumi. Ternyata, hal ini juga salah, tetap tekanan udara lah yang menyebabkan mabuk, namun kandungan alkohol di darah kita tak akan bertambah hanya karena kita sedang terbang.
Kita dapat membuka pintu darurat pesawat ketika terbangHal ini nampak masuk akal, namun hal ini tak akan pernah terjadi. Hal ini dikarenakan perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar kabin sangat jauh berbeda, dan hal ini membuat pintu terkunci secara sempurna. Hal ini akan terjadi ketika pesawat sudah menyala dan tekanan di kabin meninggi. Selain itu, cara membuka pintu darurat yang ke dalam, membuatnya sangat berat mengingat tekanan di dalam pesawat jauh lebih tinggi daripada di luar.
Sebuah lubang di pesawat, dapat menyedot apapun yang ada dalam pesawatPemikiran yang didapat dari menonton film Hollywood ini, tidak benar. Semuanya tergantung dari berapa besar ukuran dari lubang tersebut, apa yang menyebabkan lubang itu muncul, dan setinggi apa tekanan udara dalam kabin. Sebuah dekompresi eksplosif, berupa pecahan pesawat yang disebabkan rusaknya struktur atau mungkin bom, memang bisa 'menyedot' apapun di dalamnya keluar pesawat. Namun dekompresi sendiri sifatnya bertahap dan mudah diatasi. Sehingga, kejadian di film-film tak akan pernah terjadi.
Kita bisa 'mabuk' dengan menghirup udara dari masker oksigen.Dari film 'Fight Club' masyarakat belajar bahwa masker oksigen dapat memenangkan seseorang dengan membuatnya 'mabuk.' Banyak orang yang mempercayai hal tersebut.Namun, hal ini sebenarnya salah. Masker oksigen memang dibutuhkan jika pesawat kehilangan tekanan udara di kabin. Jika ini terjadi, masker akan muncul agar para penumpang dapat bernapas dengan lega, dan tidak pingsan karena kehabisan oksigen. Tidak ada keinginan untuk menenangkan penumpang dengan membuatnya mabuk.
Sinyal ponsel mengganggu sistem elektronik pesawatHal ini tentu membingungkan karena kita dikomando untuk mematikan ponsel ketika naik pesawat, bahkan di smartphone kita terdapat 'mode airplane.' Apakah berbahaya? Jawabannya ternyata tidak. transmisi nirkabel dari ponsel tak akan bersinggungan dengan pesawat, namun demi keselamatan, federasi pesawat lebih memilih bermain aman.Sistem elektronik yang ada di pesawat terlindungi dengan sangat aman, dan peluang untuk ada masalah cukup kecil. Saat ini justru pentingnya mematikan smartphone adalah karena baterai lithium yang mudah panas, menjadikan resiko kebakaran meninggi. Maka sebaiknya memang mematikan smartphone adalah pilihan yang bijak.