Sabtu, 12 Maret 2016
Bak Mandi Batu Asal RI Dijual Rp 1 Miliar di Maladewa
Jakarta -Produk batu asal Indonesia masih jadi incaran pasar dunia. Salah satunya ada produk batu dari Malang yang dijual Rp 1 miliar di Maladewa.
Direktur Interlink Stone Indonesia, Joe Prasetyo, menjual produk batu berupa bak mandi ini seharga Rp 180 juta ke reseller asal Maladewa. Nah, si reseller ini menjual kembali produk Interlink Stone dengan harga Rp 1 miliar.
"Di sana (Maladewa) dijual seharga Rp 1 miliar. Delapan kali lipat. Itu karena di sana dia sudah punya nama,brand, dan market jadi bisa dijual seharga Rp 1 miliar," kata Joe kepada detikFinance di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2016).
Dengan pameran-pameran di JCC ini, Joe mengaku sangat terbantu untuk memasarkan produk kerajinan batunya. Alasannya, selain karena toko, galeri, sekaligus tempat produksinya berada jauh dari Jakarta, yaitu di Malang.
Menurutnya, dia tidak perlu repot-repot mengikuti lagi pameran di luar negeri. Tambahnya, pameran ini berskala internasional yang banyak dikunjungi oleh turis dari mancanegara yang berorientasi bisnis mebel dan kerajinan batu.
"Orang-orang yang datang itu kebanyakan orang asing yang berpotensi buyer (pembeli) semua. Jadi bukan orang asal datang ke sini," paparnya.
Ia menambahkan, mekanisme yang sudah dijalankan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian menuntut untuk setiap duta besar mengirimkan 10 orang asal negaranya yang berpotensi jadi pembeli.
Sehingga mereka yang datang ke pameran pun minimal adalah orang yang sudah mempunyai toko dan pasarnya sendiri. Umumnya kontraktor dan importir.
Batu olahan yang sudah dihasilkan pengrajin batu asal Malang mencapai 680 produk. Semua produk tersebut memiliki keunikan dan jenis yang beragam, tergantung dari permintaan para pemesan yang kebanyakan berasal dari luar Indonesia.
Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp 5.000 untuk gantungan kunci berbahan batu sungai hingga Rp 180 juta untuk bak mandi berbahan fosil kayu. Tergantung dari bahan utamanya yaitu batu jenis apa, ukuran, serta bentuk desainnya.
"Kita kan kebanyakan diminta berdasarkan customize dari pemesan. Hingga saat ini kalau dikumpulkan sudah mencapai 680 produk. Contohnya bowl wood (mangkok batu) ini justru yang desain bukan kita. Jadi orang Jerman punya desain dan minta ke kita untuk dibikinkan kayak gini. Tapi diminta kita protect selama setahun tidak dikeluarkan produk seperti ini, hanya dia saja," katanya.
(ang/ang)
detik
Related Posts:
(Early Warning) Runtuhnya Indonesia; Target “Asing” Pemilu 2014 dan 2019, Perang 2020-2030 (Bag 1)(Early Warning) Runtuhnya Indonesia; Target “Asing” Pemilu 2014 dan 2019, Perang 2020-2030Latar BelakangPenulis mencoba membahas isu yang sedikit melebar keluar batas Indonesia; bila akhir-akhir ini isu Nasional; PEMILU 2014,… Read More
Ini modus penipuan baru pada mesin ATM 'ngehang'Ini modus penipuan baru pada mesin ATM 'ngehang'Merdeka.com - Bagi pengguna Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diharapkan agar berhati-hati dengan modus baru pencurian yang makin cerdik. Kali ini pelaku tak lagi melakukannya d… Read More
(Early Warning) Runtuhnya Indonesia; Target “Asing” Pemilu 2014 dan 2019, Perang 2020-2030 (Bag 2)Lanjutan dari Bag 1Kanan vs KiriPemberitaan mengenai Amerika Serikat yang dalam kondisi ‘Shut Down’ telah mengguncang dunia Internasional; pada saat bersamaan pertumbuhan China dalam segala aspek juga telah menarik perhatian … Read More
Saling tuding di balik kenaikan harga elpiji 12 KilogramSaling tuding di balik kenaikan harga elpiji 12 KilogramMerdeka.com - PT Pertamina pada awal tahun ini cukup mengagetkan masyarakat dengan menaikkan harga gas elpiji 12Kilogram. Tepat tanggal 1 Januari 2014, ha… Read More
(Early Warning) Runtuhnya Indonesia; Target “Asing” Pemilu 2014 dan 2019, Perang 2020-2030 (Bag 3)Lanjutan Bag 2Masa Depan IndonesiaBerbicara aktor dalam peta persaingan dunia, terdapat 4 (empat) aktor utama; selain kubu kanan dan kubu kiri terdapat kubu yang penulis namakan kubu depan dan kubu belakang. Penamaan kubu dep… Read More
0 komentar:
Posting Komentar