Sabtu, 27 Juni 2015

9 Kesalahan mandi yang mungkin sering kamu lakukan


Brilio.net - Mandi itu bermanfaat. Selain bisa membersihkan kotoran dan bakteri penyebab bau badan, juga bisa memperbaiki mood kita. Tapi, apa jadinya kalau kesalahan-kesalahan berikut kita lakukan saat mandi guys?

Memangnya ada kesalahan saat mandi?

Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (19/4), berikut daftar kesalahan selama mandi:

1. Mandi air panas
Banyak yang berpikir mandi air panas baik untuk terapi karena bisa merilekskan otot-otot tubuh, tapi dokter kulit menyatakan ada dua alasan mengapa harus menghindari mandi air panas.

Cynthia Bailey, dokter kulit dan pendiri DrBaileySkinCare.com menyatakan bahwa alasan yang pertama adalah air panas bisa menghilangkan terlalu banyak minyak alami (ibaratnya seperti air panas untuk membersihkan minyak pada panci atau wajan). Alasan kedua adalah air panas membawa sirkulasi darah ke kulit sehingga kulit berubah menjadi kemerahan. Hal ini bisa menyebabkan gatal bahkan ruam.

Oleh karena itu, jangan terlalu panas bila hendak mandi sehingga bagi kamu yang memang berkulit kering, agar tidak semakin kering.

2. Mandi terlalu lama
Tak jarang saking 'terbuai' dengan kesegaran saat mandi, belum lagi kalau ditambah mandi uap, atau bagi cewek pakai luluran, bikin kita berlama-lama mandi. Bisa sampai 15-30 menit. Padahal itu tidak bagus untuk kelembaban kulitmu. 

"Kamu tidak seharusnya mandi lebih dari 5 sampai 10 menit. Lebih cepat lebih baik," tegas Patricia Farris, dokter kulit dari New Orleans dan Clinical Associate Professor di Tulane University.

3. Menggunakan sabun deodoran
Menggunakan sabun deodoran, sabun antibakteri, sampai sabun beraroma wangi-wangian, dan berbahan keras lainnya, ternyata justru menurunkan kadar kelembaban kulitmu, lho.

Rhonda Klein, seorang dokter kulit di Milford menyatakan, "Sabun antibakteri atau deodoran dapat menyebabkan kekeringan ekstrem, gatal-gatal, dan kulit rentan mengelupas. Sabun yang baik adalah untuk penuaan kulit. Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi lebih tipis, dan kehilangan lemak, keringat, dan kelenjar penghasil minyak untuk kelembaban kulit."

Asisten Profesor Klinis di bidang dermatologi Yale University ini menyarankan untuk menghindari berbelanja sabun yang mengandung bahan keras seperti parabens, wewangian, triclosan, warna sintesis, formaldehida, sodium lauryl sulfate/sodium laureth sulfate. Semua itu justru memperburuk kesehatan kulit dan menjadikannya kering.

4. Menyabuni seluruh tubuh
Ternyata ada teknik untuk merawat keseluruhan tubuhmu. Kamu hanya perlu menyabuni bagian wajah, ketiak, pantat, paha, dan telapak kaki. Mengapa? Karena bagian-bagian itu adalah tempatnya minyak dan atau bau badan. Sabun bisa mengenyahkan kotoran dan minyak di area-area tubuh itu. Nah, sementara bagian seperti lengan atau betis, cukup diguyur air saja. Area tubuh ini tidaklah terlalu memproduksi minyak.

5. Terlalu lama melembabkan kulit
Kalau kamu menggunakan pelembab kulit setelah tiga menit selesai mandi, itu tidaklah tepat, percuma. Baiknya kamu menggunakannya tepat sepanjang tiga menit pertama pasca selesai mandi, saat masih ada air yang menempel di tubuhmu. Dengan begini, pelembabmu akan bekerja sehingga tidak menjadikan kulit cepat kering.

6. Tidak mengganti puff shower
Kalau kamu tidak rajin mengganti dalam waktu lama alat untuk mandi menggunakan sabun cair ini, kamu keliru. Setelah empat minggu, puff shower harus dibuang karena menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur. 

"Itu tidak berbahaya dan bisa pergi kapan saja, tapi bisa membuatmu merasa gatal-gatal," tutur Patricia Farris.

7. Membuang-buang uang untuk produk 'alami'
Sekalipun memakai embel-embel alami, produk mandi 'alami' itu tetap bisa berdampak tidak sehat bagi kulit, lho. Menurut Patricia Farris, kata 'natural' bukan berarti semua yang terkandung di dalamnya alami. Dia juga berpesan, selama kita menghindari sabun dengan bahan-bahan keras seperti yang disebutkan di atas, maka kulit kita bisa terjamin aman kelembaban dan kesehatannya.

8. Mencuci rambut setiap hari
"Kamu yang punya rambut tipis, lembut, dan halus, harus menghindari keramas terlalu sering. Setidaknya hanya dua kali dalam satu minggu supaya produksi minyak alami tetap seimbang. Rambutmu akan lembab seimbang," terang Andrea L Hayden, Direktur Asosiasi Internasional Trichologists (USA) dan pemilik The Hair Management Group di San Antonio, TX. Trichologists sendiri adalah istilah teknis untuk para profesional kesehatan yang mengkhususkan diri dalam rambut dan kulit kepala.

Nah, buat kamu yang memiliki rambut dengan tekstur kasar atau rambut keriting alami, membutuhkan waktu lebih lama untuk menyeimbangkan jumlah minyak alami. Jadi, keramas dapat dilakukan seminggu sekali. Namun begitu, kalau kamu ingin menyegarkan rambut/kulit kepala pada pertengahan minggu, kamu bisa pakai kondisioner dan membilas secara menyeluruh.

9. Menggunakan sampo yang sama dalam waktu lama
Sama seperti kulit yang bisa kering seiring bertambahnya usia, rambut juga begitu. Seiring bertambahnya usia, rambut akan kehilangan protein, elastisitas, dan kepadatan. Maka, mulai gantilah dengan sampo bebas sulfat supaya lebih lembut dan menghindari kerapuhan. 

Nah, jika rambut justru sudah menunjukkan kerusakan, Andrea L Hayden menyarankan untuk segera menggunakan perawatan protein setidaknya sebulan sekali untuk memulihkan protein yang hilang dan meningkatkan kekuatan rambut.

brilio

0 komentar:

Posting Komentar