Jakarta - Hampir setiap wanita mengalami menstruasi atau haid, yakni proses keluarnya darah akibat luruhnya lapisan dinding rahim, akibat dari sel telur yang tidak dibuahi. Periode haid biasanya datang setiap bulan, namun pada beberapa wanita bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat tergantung keseimbangan hormon.
Cairan yang keluar saat menstruasi, sebenarnya tidak seratus persen mengandung darah. Tapi banyak komponen yang ikut luruh dari proses menstruasi. Apa saja sebenarnya yang terdapat dalam darah haid yang Anda alami setiap bulannya? Sepertinya Anda perlu tahu, ladies.
Dijelaskan pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, M.D., darah menstruasi terbuat dari tiga komponen. Diantaranya sel-sel endometrium (batas dinding rahim) yang luruh ketika tidak terjadi kehamilan, darah dari pembuluh arteri di dalam uterus dan terkadang gumpalan atau darah beku.
Saat masa subur, sebuah lapisan akan terbentuk di dalam uterus yang berfungsi sebagai bantalan untuk sel telur yang dibuahi. Lapisan tersebut terbentuk dari sel-sel dan mendapatkan nutrisi dari banyak pembuluh darah, yang disebut dengan endometrium.
Dokter spesialis kandungan Maureen Whelihan, M.D., seperti dikutip dari Self menerangkan bahwa endometrium awalnya terbentuk bersama estrogen. Proses ini biasanya terjadi di dua minggu pertama siklus kehamilan.
Kemudian terjadi ovulasi; proses lepasnya sel telur dari rahim, yang siap untuk dibuahi. Folikel yang melepaskan sel telur menghasilkan progesteron (hormon yang mempersiapkan tubuh untuk kehamilan) untuk menjaga lapisan dinding rahim tetap tebal.
Jika tidak ada pembuahan dalam 14 hari setelah masa ovulasi, level hormon progesteron menurun, menyebabkan lapisan dinding rahim luruh dan menstruasi pun terjadi.
"Menstruasi yang Anda alami sebenarnya hanya proses peluruhan bantalan yang bertugas memelihara perkembangan embrio setiap bulannya," terang Maureen.
Sementara gumpalan darah yang keluar saat menstruasi, adalah mekanisme tubuh untuk mencegah darah mengalir dengan deras. Beberapa wanita mungkin akan khawatir atau panik ketika melihat keluarnya gumpalan besar berwarna merah pekat dari Miss V. Tapi Maureen mengatakan untuk tidak panik.
"Itu sebenarnya pertanda bagus kalau tubuh Anda merespon adanya peningkatan aliran darah dengan mencoba memperlambat aliran tersebut," tambah dokter dari Center for Sexual Health & Education, Minneapolis, Amerika Serikat ini.
Bisa dibayangkan jika tubuh tidak memperlambat aliran darah yang keluar dari Miss V, darah menstruasi Anda akan mengalir deras dalam satu waktu dan berpotensi menyebabkan Anda lemas atau pusing karena kehilangan zat besi. Gumpalan-gumpalan tersebut memungkinkan darah dikeluarkan secara bertahap.
Darah menstruasi biasanya keluar lebih banyak di pagi hari. Sebab, di malam hari saat Anda tidur, darah 'berkumpul' di dalam vagina sebelum akhirnya mengalir keluar. Itulah sebabnya kenapa di pagi hingga siang hari, Anda perlu mengganti dua hingga tiga pembalut dan di malam hari cukup satu pembalut saja. (hst/hst)
detikcom
0 komentar:
Posting Komentar