Jakarta - Masyarakat saat ini diminta untuk waspada terhadap rekrut palsu yang mengatasnamakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. Modus yang dilakukan pelaku kali ini bukan melalui media sosial, namun langsung secara face to face menyerupai sistem Multi Level Marketing atau MLM dengan metode saling mengajak.
Pelaku penipuan rekrut ini menyasar masyarakat hingga ke beberapa pelosok daerah, seperti yang baru-baru ini terjadi di Provinsi Lampung.
Dalam aksinya, pelaku menjanjikan korbannya untuk diterima bekerja di PT KAI dengan besaran gaji tertentu. Namun sebelumnya sang korban harus menyetorkan sejumlah uang kepada pelaku sebagai syarat rekrutmen.
Besaran uang yang harus disetor pun bervariasi antara Rp 30 juta hingga Rp 80 juta. Setelah menyetorkan uangnya, korban pun dijanjikan akan langsung diterima bekerja di PT KAI dengan status awal sebagai PKM (Pekerja Kontrak Magang) selama tiga bulan hingga satu tahun.
Bahkan, korban pun menerima 'gaji' yang tak lain dikirim oleh si pelaku sendiri. Menanggapi pengumuman rekrutmen palsu tersebut, PT KAI dengan tegas menyatakan bahwa segala proses rekrutmen resmi PT KAI, mulai dari pengumuman hingga proses pengiriman berkas dilakukan melalui website resmi PT KAI yakni rekrut.kereta-api.co.id.
Selain melalui website, PT KAI juga melakukan rekrutmen melalui jobfair yang bekerja sama secara resmi dengan perguruan tinggi baik di Jawa, Sumatera, dan yang terakhir di Sulawesi.
Beberapa jobfair bersama perguruan tinggi yang pernah dilaksanakan PT KAI seperti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Hassanudin (UNHAS), Universitas Negeri Solo (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), dan perguruan tinggi lainnya.
Namun, selain mengumpulkan berkas di lokasi, input data calon peserta tetap dilakukan melalui website resmi. Setiap pelaksanaan perekrutan pegawai yang dilakukan oleh PT KAI tidak dikenakan biaya apapun, termasuk uang muka, uang tanda jadi, atau segala jenis biaya serupa.
Para peserta seleksi yang mengikuti kegiatan proses rekrutmen, tidak dipungut biaya atau gratis. Berhati-hatilah akan modus penipuan selama proses rekrutmen berlangsung.
Foto: Dok. PT KAI |
"PT KAI melaksanakan proses rekrutmen secara transparan melalui website resmi perusahaan maupun melalui jobfair yang bekerja sama dengan perguruan tinggi. Mulai dari pengumuman dibukanya rekrutmen, pendaftaran dan input berkas calon peserta seleksi, pengumuman hasil setiap tahapan seleksi, hingga pemanggilan calon pegawai yang dinyatakan lulus seluruh rangkaian rekrutmen pun dilakukan melalui website resmi. Jika masyarakat mendapat informasi rekrutmen atas nama PT KAI dan tertarik untuk bergabung, mohon dicek kembali kebenarannya di website resmi kami. Jika informasi tersebut tidak sesuai dengan yang dimuat di website resmi kami, maka informasi tersebut bukan berasal dari PT KAI. Masyarakat diharapkan teliti dan berhati-hati," tegas Vice President Public Relations PT KAI, Agus Komarudin, Selasa (6/12/2016).
PT KAI pun mengimbau agar masyarakat jangan mudah tertarik dan tetap waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan PT KAI.
Selain itu, masyarakat diharapkan untuk tidak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen PT KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut. (ang/ang)
detik
0 komentar:
Posting Komentar