Duh! Gadis yang Tampil di Pelantikan Obama Tewas Ditembak
Chicago - Tragis! Seorang remaja perempuan yang tampil di acara pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ditemukan tewas. Gadis berusia 15 tahun ini tewas ditembak oleh pria bersenjata yang melepas tembakan ke arah anak-anak yang sedang nongkrong di taman setempat di Chicago, AS.
"Diyakini bahwa pelaku keliru menganggap sekelompok remaja tersebut sebagai anggota geng dan menembaki mereka," terang pejabat kepolisian Chicago, Laura Kubiak kepada AFP, Kamis (31/1/2013).
Saat kejadian pada Selasa (29/1) sore waktu setempat, ABG bernama Hadiya Pendleton ini sedang berteduh dari hujan di sebuah kanopi di taman. Pendleton bersama-sama dengan 10-12 orang temannya.
Tiba-tiba seorang pria bersenjata mendekati pagar taman dan melepas tembakan ke arah remaja-remaja tersebut. Dia kemudian masuk ke dalam mobil dan kabur. Teman-teman Pendleton langsung berlari ketakutan, meninggalkan korban dan 2 orang remaja laki-laki lainnya yang terkena tembakan. Pendleton terkena luka tembakan di bagian punggungnya.
"Seperti biasa, penjahat tersebut salah sasaran," ucap seorang polisi Chicago, Damon Stewart yang juga ayah baptis Pendleton kepada media Chicago Sun-Times.
"Saya mengganti popoknya dan bermain dengannya hingga dia tumbuh dewasa. Hati saya hancur," imbuh Stewart.
Saat pelantikan Obama di Gedung Putih, Washington pada 21 Januari lalu, Pendleton merupakan mayoret dalam kelompok drumband sekolahnya, SMA King College Prep. Ketika penembakan terjadi, Pendleton usai jalan-jalan dengan teman-teman tim voli di sekolahnya.
"Dia dianugerahi beasiswa seumur hidupnya. Jujur, dia seperti malaikat. Dia sama sekali tidak pernah menyusahkan orangtuanya," ucap sepupu Pendleton, Shatira Wilks.
Taman yang menjadi lokasi penembakan diketahui hanya berjarak beberapa kilometer dari kediaman pribadi Obama yang ada di kawasan South Side, Chicago. Menanggapi insiden ini, kantor presiden Gedung Putih AS ikut menyampaikan bela sungkawa.
"Ini merupakan tragedi yang mengerikan setiap kali anak muda mengalami insiden yang menghentikan kehidupan mereka dan kita melihatnya terlalu sering. Seperti yang dikatakan presiden, kita tidak akan pernah mampu memberantas setiap kejahatan di negeri ini, tapi kita -- jika kita mampu menyelamatkan nyawa seorang anak, maka kita memiliki kewajiban untuk melawan momok kekerasan bersenjata," ucap juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
"Diyakini bahwa pelaku keliru menganggap sekelompok remaja tersebut sebagai anggota geng dan menembaki mereka," terang pejabat kepolisian Chicago, Laura Kubiak kepada AFP, Kamis (31/1/2013).
Saat kejadian pada Selasa (29/1) sore waktu setempat, ABG bernama Hadiya Pendleton ini sedang berteduh dari hujan di sebuah kanopi di taman. Pendleton bersama-sama dengan 10-12 orang temannya.
Tiba-tiba seorang pria bersenjata mendekati pagar taman dan melepas tembakan ke arah remaja-remaja tersebut. Dia kemudian masuk ke dalam mobil dan kabur. Teman-teman Pendleton langsung berlari ketakutan, meninggalkan korban dan 2 orang remaja laki-laki lainnya yang terkena tembakan. Pendleton terkena luka tembakan di bagian punggungnya.
"Seperti biasa, penjahat tersebut salah sasaran," ucap seorang polisi Chicago, Damon Stewart yang juga ayah baptis Pendleton kepada media Chicago Sun-Times.
"Saya mengganti popoknya dan bermain dengannya hingga dia tumbuh dewasa. Hati saya hancur," imbuh Stewart.
Saat pelantikan Obama di Gedung Putih, Washington pada 21 Januari lalu, Pendleton merupakan mayoret dalam kelompok drumband sekolahnya, SMA King College Prep. Ketika penembakan terjadi, Pendleton usai jalan-jalan dengan teman-teman tim voli di sekolahnya.
"Dia dianugerahi beasiswa seumur hidupnya. Jujur, dia seperti malaikat. Dia sama sekali tidak pernah menyusahkan orangtuanya," ucap sepupu Pendleton, Shatira Wilks.
Taman yang menjadi lokasi penembakan diketahui hanya berjarak beberapa kilometer dari kediaman pribadi Obama yang ada di kawasan South Side, Chicago. Menanggapi insiden ini, kantor presiden Gedung Putih AS ikut menyampaikan bela sungkawa.
"Ini merupakan tragedi yang mengerikan setiap kali anak muda mengalami insiden yang menghentikan kehidupan mereka dan kita melihatnya terlalu sering. Seperti yang dikatakan presiden, kita tidak akan pernah mampu memberantas setiap kejahatan di negeri ini, tapi kita -- jika kita mampu menyelamatkan nyawa seorang anak, maka kita memiliki kewajiban untuk melawan momok kekerasan bersenjata," ucap juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar