Sabtu, 14 Mei 2016

Agung Laksono: Jangan Buru-buru Paksakan Aklamasi!


Bali - Waketum Golkar Agung Laksono mengingatkan panitia Munaslub Golkar agar tak memaksakan pemilihan caketum Golkar secara aklamasi. Agung mendorong pemilihan caketum Golkar sesuai prosedur, dengan voting tertutup.

"Sebaiknya sesuai agenda yang sudah disepakati, tidak perlu terburu-buru, jangan dipaksakan sebelum waktunya," kata Agung Laksono kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016).

Suasana pembukaan Munaslub Golkar di Bali pada Sabtu 14 Mei 2016 (Danu Damarjati/detikcom)

Agung mengingatkan pemilihan caketum Golkar harus sesuai tata tertib Munaslub yang berbasis AD/ART. Semua tahapan harus diikuti, diawali dengan voting tertutup.

"Mekanismenya ada dua tahapan, tahapan pertama semuanya tertutup, setelah proses penjaringan kemarin, sosialiasi, dan kampanye selesai, nanti tahapan untuk pendukungan dulu siapa yang di atas 30 persen bisa masuk ke gelombang kedua ke tahap pemilihan," kata Agung.

(Baca juga: Voting Terbuka Bisa Kacaukan Munaslub Golkar)

Barulah jika memang ada calon yang sangat kuat mungkin caketum tersebut bisa ditetapkan secara aklamasi. Itu pun ada prosedur yang harus diikuti.

Suasana pembukaan Munaslub Golkar di Bali pada Sabtu 14 Mei 2016 (Danu Damarjati/detikcom)

"Bilamana hanya satu otomatis itu yang jadi Ketum Golkar, bilamana ada dua di atas 30 persen dua-duanya dipertandingkan. Semuanya harus terbuka, terbuka artinya dilihat tidak boleh diam-diam," kata mantan Ketua DPR ini.

"Tidak menutup kemungkinan aklamasi asalkan yang meminta voternya, artinya kalau hanya satu orang yang memperoleh di atas 30 persen yang lainya di bawah itu, dan itu sudah disepakati dalam rapat sebelumnya di tata tertib, maka dia sah, tanpa melalui proses berikutnya," pungkasnya.

(Baca juga: Pesan Ical ke Caketum Golkar: Yang Menang Harus Merangkul yang Kalah
(van/hri)
detikcom

0 komentar:

Posting Komentar