Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menginvestigasi kasus pesawat Lion Air JT 161 dari Singapura yang salah menurunkan penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (10/5) lalu. Pihak-pihak terkait akan dipanggil hari ini.
"Kejadian tersebut benar adanya. Ada kesalahan mis-handling dari ground handling JT (Lion Air)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamurahardjo dalam keterangannya, Sabtu (15/5/2016).
Dijelaskan Hemi, saat Lion Air JT161 parkir di R54 Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, terdapat pesawat Lion Air lainnya dari Padang yang parkir di R56.
"Sopir yang mengangkut pax (penumpang) ex-SIN menyangka pax tersebut ex-Padang, dan saat disadari bahwa pax yang diangkut adalah pax internasional, sudah terlambat karena pax sudah keluar dari T1 (terminal 1)," jelasnya.
"Akibat dari laporan masyarakat ini, besok tanggal 15 Mei 2016 pihak Otband Soetta akan memanggil pihak-pihak terkait, dan dilakukan investigasi. Kemenhub akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang lalai," sambung Hemi menegaskan.
(Baca juga: Kasus Lion Air dari Singapura Masuk Terminal Domestik Bisa Buruk Jika Tak Direspons Cepat)
Pihak Lion Air sendiri sudah mengkonfirmasi soal kasus ini. Lion Air mengaku bersalah telah menurunkan penumpang dari Singapura di terminal domestik Bandara Soekarno-Hatta. Maskapai ini juga sudah ditegur pihak imigrasi bandara.
"Pesawat parkir di T1 (Terminal 1) benar, penumpang satu bus turun di T1 tetapi setelah itu diarahkan lagi ke T2 dan semua penumpang dicap di imigrasi," kata Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut dalam pesan singkat yang diterima, Sabtu (14/5/2016).
Daniel menjelaskan dengan mengutip Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta Alif Suaidi, bahwa sopir bus saat ground handling salah menurunkan penumpang. Seharusnya penumpang diturunkan di Terminal 2, justru malah diturunkan di Terminal 1.
"Informasi dari Lion dan APII bahwa pesawat JT 161 dari Singapura pada 10 Mei 2016 parkir di R51 (remote area). Oleh sopir bus yang membawa penumpang, salah turun di terminal 1 tapi kemudian disadari salah dan penumpang naik bus kembali dan dibawa ke terminal 2 untuk clearance CIQ," ujar Daniel menirukan penjelasan Imigrasi.
Kejadian berawal saat seorang pengguna Facebook bernama Zara Zettira menuliskan bahwa pesawat Lion Air JT 161 yang mengangkut anaknya dari Singapura justru para penumpangnya dibawa ke terminal domestik. Pesawat take off dari Singapura pada 10 Mei 2016 pukul 18.50 WIB dan mendarat di Cengkareng pukul 19.35 WIB. Anak Zara disebutkan tak diarahkan petugas untuk dilakukan pengecekan imigrasi.
Zara mengangkat isu ini karena khawatir melihat penumpang penerbangan dari luar negeri bisa mendarat di terminal domestik dan tak diarahkan ke pos imigrasi. Dia menilai hal tersebut bisa sangat berbahaya bagi kemanan negara jika nantinya dimanfaatkan pihak-pihak jahat.
(Baca juga: Ramai Soal Penumpang Lion Air dari Singapura Tak Lewat Imigrasi, ini Kata AP II)
(hri/hri)
"Kejadian tersebut benar adanya. Ada kesalahan mis-handling dari ground handling JT (Lion Air)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamurahardjo dalam keterangannya, Sabtu (15/5/2016).
Dijelaskan Hemi, saat Lion Air JT161 parkir di R54 Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, terdapat pesawat Lion Air lainnya dari Padang yang parkir di R56.
"Sopir yang mengangkut pax (penumpang) ex-SIN menyangka pax tersebut ex-Padang, dan saat disadari bahwa pax yang diangkut adalah pax internasional, sudah terlambat karena pax sudah keluar dari T1 (terminal 1)," jelasnya.
"Akibat dari laporan masyarakat ini, besok tanggal 15 Mei 2016 pihak Otband Soetta akan memanggil pihak-pihak terkait, dan dilakukan investigasi. Kemenhub akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang lalai," sambung Hemi menegaskan.
(Baca juga: Kasus Lion Air dari Singapura Masuk Terminal Domestik Bisa Buruk Jika Tak Direspons Cepat)
Pihak Lion Air sendiri sudah mengkonfirmasi soal kasus ini. Lion Air mengaku bersalah telah menurunkan penumpang dari Singapura di terminal domestik Bandara Soekarno-Hatta. Maskapai ini juga sudah ditegur pihak imigrasi bandara.
"Pesawat parkir di T1 (Terminal 1) benar, penumpang satu bus turun di T1 tetapi setelah itu diarahkan lagi ke T2 dan semua penumpang dicap di imigrasi," kata Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut dalam pesan singkat yang diterima, Sabtu (14/5/2016).
Daniel menjelaskan dengan mengutip Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta Alif Suaidi, bahwa sopir bus saat ground handling salah menurunkan penumpang. Seharusnya penumpang diturunkan di Terminal 2, justru malah diturunkan di Terminal 1.
"Informasi dari Lion dan APII bahwa pesawat JT 161 dari Singapura pada 10 Mei 2016 parkir di R51 (remote area). Oleh sopir bus yang membawa penumpang, salah turun di terminal 1 tapi kemudian disadari salah dan penumpang naik bus kembali dan dibawa ke terminal 2 untuk clearance CIQ," ujar Daniel menirukan penjelasan Imigrasi.
Kejadian berawal saat seorang pengguna Facebook bernama Zara Zettira menuliskan bahwa pesawat Lion Air JT 161 yang mengangkut anaknya dari Singapura justru para penumpangnya dibawa ke terminal domestik. Pesawat take off dari Singapura pada 10 Mei 2016 pukul 18.50 WIB dan mendarat di Cengkareng pukul 19.35 WIB. Anak Zara disebutkan tak diarahkan petugas untuk dilakukan pengecekan imigrasi.
Zara mengangkat isu ini karena khawatir melihat penumpang penerbangan dari luar negeri bisa mendarat di terminal domestik dan tak diarahkan ke pos imigrasi. Dia menilai hal tersebut bisa sangat berbahaya bagi kemanan negara jika nantinya dimanfaatkan pihak-pihak jahat.
(Baca juga: Ramai Soal Penumpang Lion Air dari Singapura Tak Lewat Imigrasi, ini Kata AP II)
(hri/hri)
0 komentar:
Posting Komentar