Minggu, 22 Mei 2016
Gunung Sinabung Berstatus Awas, Ini Imbauan BNPB untuk Masyarakat
Jakarta - Sebanyak 7 orang meninggal dunia dan 2 lainnya kritis di rumah sakit akibat terkena awan panas dari letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat menjauhi gunung tersebut.
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara–timurlaut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi lewat telepon, Minggu (22/5/2016).
"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," sambungnya menegaskan.
Sutopo berharap masyarakat mematuhi imbauan ini. Dirinya tidak ingin korban jiwa bertambah karena awan panas ini sangat membahayakan.
"Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu lebih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam," jelasnya.
Ditambahkan Sutopo, tim SAR saat ini masih terus melakukan pencarian korban. Evakuasi cukup sulit dilakukan karena letusan Gunung Sinabung disertai awan panas masih sering terjadi.
"Pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung. Letusan disertai awan panas masih sering terjadi sehingga membahayakan bagi petugas SAR," jelasnya.
Sebanyak 7 korban meninggal dalam peristiwa luncuran awan panas pada Sabtu (21/5/2016) adalah:
1. Karman Milala (60)
2. Irwansyah Sembiring (17)
3. Nantin br Sitepu (54)
4. Leo Perangin-angin
5. Ngulik Ginting
6. Ersada Ginting
7.Ibrahim Sembiring
Sedangkan korban yang kritis di rumah sakit:
1. Cahaya Sembiring (75)
2. Cahaya br Tarigan (45)
Semua korban adalah warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, yang berada di zona merah.
(hri/hri)
detik
0 komentar:
Posting Komentar