Dipanggil Kemenkes, Dirut RSAB Harapan Kita Terancam Dipecat
Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini telah menurunkan tim investigasi ke RSAB Harapan Kita, Jakarta guna mengusut penyebab kematian bocah pengidap leukimia Ayu Tria (9). Kemenkes menegaskan apabila tim investigasi menemukan adanya kelalaian dari pihak RS, makan Dirut Harapan Kita bisa saja dipecat.
"Kalau itu benar syuting menyebabkan pasien meninggal dunia, saya akan pecat dirutnya," tegas Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes, Chairul Radjab, usai bertemu Dirut RSAB Harapan Kita, Achmad Subagyo di Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2012).
Menurut Chairul, pihaknya sudah melakukan interogasi terhadap para pimpina RS tersebut. Dia menyatakan pihaknya juga masih menunggu hasil investigasi apakah syuting tersebut menyalahi aturan atau tidak.
"Saya sudah melakukan interogasi terhadap dirutnya. Kita akan tetap memantau jangan sampai pasien terganggu aktivitas syuting, kita investigasi apa ini menyalahi aturan atau tidak," ucap Chairul.
Laporan ini bermula ketika Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) membawa buah hatinya ke RSAB Harapan Kita akibat kondisinya yang drop. Saat itu Kurnianti mengaku sedikit tidak nyaman karena dalam ruangan ICU dipakai syuting.
Menurut Kurnianto, kegiatan syuting mengganggu jalan keluar masuk ke ICU, lampu sorot dan peralatan syuting menghalangi jalan dari UGD ke ICU sehingga orang yang ingin masuk jadi terganggu.
"Kalau itu benar syuting menyebabkan pasien meninggal dunia, saya akan pecat dirutnya," tegas Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes, Chairul Radjab, usai bertemu Dirut RSAB Harapan Kita, Achmad Subagyo di Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2012).
Menurut Chairul, pihaknya sudah melakukan interogasi terhadap para pimpina RS tersebut. Dia menyatakan pihaknya juga masih menunggu hasil investigasi apakah syuting tersebut menyalahi aturan atau tidak.
"Saya sudah melakukan interogasi terhadap dirutnya. Kita akan tetap memantau jangan sampai pasien terganggu aktivitas syuting, kita investigasi apa ini menyalahi aturan atau tidak," ucap Chairul.
Laporan ini bermula ketika Kurnianto Ahmad Syaiful (47) dan Roasih (36) membawa buah hatinya ke RSAB Harapan Kita akibat kondisinya yang drop. Saat itu Kurnianti mengaku sedikit tidak nyaman karena dalam ruangan ICU dipakai syuting.
Menurut Kurnianto, kegiatan syuting mengganggu jalan keluar masuk ke ICU, lampu sorot dan peralatan syuting menghalangi jalan dari UGD ke ICU sehingga orang yang ingin masuk jadi terganggu.
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar