Kecam Pemerkosaan Mahasiswi di Bus, Warga India Gelar Aksi Demo
New Delhi - Insiden pemerkosaan mahasiswi di dalam bus menuai kemarahan publik India. Tidak hanya aktivis wanita dan sejumlah anggota parlemen wanita, ratusan mahasiswa juga ikut turun ke jalan dan menggelar aksi demo.
Unjuk rasa semacam ini tergolong langka di wilayah India yang selama ini cenderung mengabaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan membiarkan pelakunya tidak dihukum. Nampaknya, kali ini rakyat India benar-benar marah atas aksi bejat para pelaku yang memperkosa korban yang berusia 23 tahun itu.
Para mahasiswa dari berbagai kampus di India membawa poster berisi tuntutan mereka. Sebagian dari mereka bahkan menutup mulut dengan kain hitam sebagai bentuk protes. Aksi demo tersebut didominasi kaum wanita. Mereka berunjuk rasa di depan gedung pemerintah setempat di Thiruvananthapuram, Kerala.
"Pelaku kejahatan keji seperti kasus pemerkosaan harus dibawa ke jalur hukum dan dijatuhi hukuman setimpal sehingga tidak ada lagi yang berani melakukan kejahatan serupa. Jika kita sebagai wanita mulai berani bersuara, tetap tidak ada yang mendengar, maka dari itu kita secara simbolis menutup mulut kita dengan kain hitam," ujar salah satu demonstran, Arya S dari University College, seperti dilansir The Times of India, Rabu (19/12/2012).
Unjuk rasa ini diikuti oleh para mahasiswa dari Women's College, Government Sanskrit College, dan juga University College of Kerala University. Aksi ini juga dikawal oleh Asosiasi Wanita Demokratik yang dipimpin mantan menteri PK Sreemathy.
"Setiap hari, kita terbangun dengan mendengar berita mengejutkan soal pemerkosaan di beberapa wilayah negeri ini dan sekarang di wilayah Kerala yang warganya melek huruf berubah menjadi tempat orang-orang cabul dan pelaku kriminal penuh nafsu," cetus seorang demonstran lainnya, Chitra N dari Women's College.
Sedangkan unjuk rasa di ibukota New Delhi digelar di depan markas pusat Kepolisian India pada Selasa (18/12). Aksi itu juga diikuti para aktivis perempuan, yang mendesak pemerintah menempatkan lebih banyak kamera pengawas di sejumlah ruas jalan serta memasang alat pelacak pada setiap transportasi publik. Hal ini mengacu pada rekaman CCTV yang dirilis polisi saat pemerkosaan terjadi. Dalam rekaman terlihat, bus yang dikemudikan salah satu pelaku sempat melewati tiga mobil polisi dengan kecepatan tinggi pada jam-jam sibuk, namun tidak ada respons polisi.
"Apa yang dilakukan polisi di Delhi? Apa yang dilakukan pemerintah? Tidak ada kata lain selain kecaman keras untuk kasus ini," tutur Sushma Swaraj yang seorang anggota parlemen India.
Sejumlah anggota parlemen wanita juga ikut berunjuk rasa dengan para aktivis. Beberapa mengecam parlemen yang dituding sama sekali tidak memiliki waktu untuk membahas isu kaum perempuan.
Unjuk rasa semacam ini tergolong langka di wilayah India yang selama ini cenderung mengabaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan membiarkan pelakunya tidak dihukum. Nampaknya, kali ini rakyat India benar-benar marah atas aksi bejat para pelaku yang memperkosa korban yang berusia 23 tahun itu.
Para mahasiswa dari berbagai kampus di India membawa poster berisi tuntutan mereka. Sebagian dari mereka bahkan menutup mulut dengan kain hitam sebagai bentuk protes. Aksi demo tersebut didominasi kaum wanita. Mereka berunjuk rasa di depan gedung pemerintah setempat di Thiruvananthapuram, Kerala.
"Pelaku kejahatan keji seperti kasus pemerkosaan harus dibawa ke jalur hukum dan dijatuhi hukuman setimpal sehingga tidak ada lagi yang berani melakukan kejahatan serupa. Jika kita sebagai wanita mulai berani bersuara, tetap tidak ada yang mendengar, maka dari itu kita secara simbolis menutup mulut kita dengan kain hitam," ujar salah satu demonstran, Arya S dari University College, seperti dilansir The Times of India, Rabu (19/12/2012).
Unjuk rasa ini diikuti oleh para mahasiswa dari Women's College, Government Sanskrit College, dan juga University College of Kerala University. Aksi ini juga dikawal oleh Asosiasi Wanita Demokratik yang dipimpin mantan menteri PK Sreemathy.
"Setiap hari, kita terbangun dengan mendengar berita mengejutkan soal pemerkosaan di beberapa wilayah negeri ini dan sekarang di wilayah Kerala yang warganya melek huruf berubah menjadi tempat orang-orang cabul dan pelaku kriminal penuh nafsu," cetus seorang demonstran lainnya, Chitra N dari Women's College.
Sedangkan unjuk rasa di ibukota New Delhi digelar di depan markas pusat Kepolisian India pada Selasa (18/12). Aksi itu juga diikuti para aktivis perempuan, yang mendesak pemerintah menempatkan lebih banyak kamera pengawas di sejumlah ruas jalan serta memasang alat pelacak pada setiap transportasi publik. Hal ini mengacu pada rekaman CCTV yang dirilis polisi saat pemerkosaan terjadi. Dalam rekaman terlihat, bus yang dikemudikan salah satu pelaku sempat melewati tiga mobil polisi dengan kecepatan tinggi pada jam-jam sibuk, namun tidak ada respons polisi.
"Apa yang dilakukan polisi di Delhi? Apa yang dilakukan pemerintah? Tidak ada kata lain selain kecaman keras untuk kasus ini," tutur Sushma Swaraj yang seorang anggota parlemen India.
Sejumlah anggota parlemen wanita juga ikut berunjuk rasa dengan para aktivis. Beberapa mengecam parlemen yang dituding sama sekali tidak memiliki waktu untuk membahas isu kaum perempuan.
detik.com
0 komentar:
Posting Komentar