Mereka yang Mengungsi Akibat Heboh 'Kiamat'
Ramalan itu berhasil membuat panik sebagian warga di belahan dunia.
VIVAnews - Ramalan kiamat yang diinterpretasikan dari kalender suku Maya memang tidak terbukti. Tapi ramalan itu berhasil membuat panik sebagian warga di belahan dunia yang percaya.
Dilansir Reuters, Jumat 21 Desember 2012, mereka yang percaya sempat berkumpul di kota Merida, Meksiko, sekitar 90 kilometer dari reruntuhan situs kuno Maya, Chichen Itza. Mereka percaya, hanya kota itu yang akan aman dari kiamat.
Cerita lain datang dari warga di Turki dan Prancis. Dilaporkan ratusan warga Prancis dan Turki sempat mengungsi ke tempat-tempat yang diyakini aman dari kiamat, yakni Gunung Bugarach di Perancis dan kota Sirince di Turki. Warga lainnya di Serbia juga melakukan hal serupa di Gunung Rtani, Serbia.
Toh akhirnya ketakutan itu sama sekali tak terjadi. Mayoritas negara di Asia yang sudah memasuki tanggal 21 Desember dan lainnya seperti Australia yang sudah memasuki tanggal baru 22 Desember, tidak mengalami kiamat.
Dilansir Reuters, Jumat 21 Desember 2012, mereka yang percaya sempat berkumpul di kota Merida, Meksiko, sekitar 90 kilometer dari reruntuhan situs kuno Maya, Chichen Itza. Mereka percaya, hanya kota itu yang akan aman dari kiamat.
Cerita lain datang dari warga di Turki dan Prancis. Dilaporkan ratusan warga Prancis dan Turki sempat mengungsi ke tempat-tempat yang diyakini aman dari kiamat, yakni Gunung Bugarach di Perancis dan kota Sirince di Turki. Warga lainnya di Serbia juga melakukan hal serupa di Gunung Rtani, Serbia.
Toh akhirnya ketakutan itu sama sekali tak terjadi. Mayoritas negara di Asia yang sudah memasuki tanggal 21 Desember dan lainnya seperti Australia yang sudah memasuki tanggal baru 22 Desember, tidak mengalami kiamat.
Sebetulnya orang suku Maya sendiri tidak percaya hari ini Kiamat. "Kami tidak percaya. Tidak ada yang tahu hari dan jam berapa kiamat. Hanya Tuhan yang tahu," kata Socorro Poot, 41, suku Maya yang tinggal di desa Holca, sekitar 25 mil dari Chichen Itza, dilansir Telegraph.(umi)
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar