Sabtu, 05 November 2016

Ahok: Saya Rela Dipenjara, Tapi Bukan karena Difitnah


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama (Ahok) menyatakan dirinya siap dipenjara jika terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama terkait peryataannya di kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Hal ini dilakukannya karena ia taat pada hukum.

Ia memastikan akan hadir saat dipanggikl oleh Bareskrim Polri hari Senin (7/11) mendatang.

"Saya juga orang yang taat hukum. Dipanggil, saya datang," kata Ahok di Jalan Ki Mangunsarkoro No. 69, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).

Ahok juga menyatakan diri kalau dirinya rela ditahan dan dipenjara jika memang terbukti bersalah. Hanya saja, penahanan dirinya tersebut bukan dikarenakan fitnah yang disebabkan hilangnya kata "pakai" dari pernyataannya di Kepulauan Seribu pada 27 September lalu.

"Saya sudah sampaikan kalau karena saya membuat negara kita begitu kacau, saya rela ditangkap dan dipenjara kok. Tapi saya tidak akan pernah mundur karena kalau saya mundur saya juga dipenjara. Kalau negara ini memang begitu kacau gara-gara seorang Ahok, saya rela ditangkap dan dipenjara, kenapa enggak? Tapi bukan karena difitnah menghilangkan kata 'pakai' itu, ya kan?" beber Ahok.

Ahok mengatakan, ia sudah menyampaikan permohonan maaf dengan tulus. Ia mengaku tidak ada niat untuk menghina Al Quran. Hal ini sama seperti yang disampaikannya pada Kamis (10/10) lalu di Balai Kota.

"Saya sudah sampaikan permohonan maaf dengan tulus dari hati yang dalam. Dan saya sampaikan, tak ada nawaitu, niat saya untuk menghina Al Quran. Ibu angkat saya (beragama) Islam. Sampai kuburin, sampai mandiin, bersama keluarga saya yang muslim semua saya tungguin. Bahkan saya ke kuburan dengan kakak-kakak saya itu diwajibkan untuk buka sepatu," kata Ahok.

"Nah, untuk menghargai kepercayaan seperti itu pun saya harus buka sepatu tanpa kaus kaki ke kuburan saudara saya yang muslim. Jadi bagaimana mungkin saya bisa menghina?" tambahnya.



(jbr/wsn)
detik

0 komentar:

Posting Komentar