Sabtu, 05 November 2016

Membanggakan! Paduan Suara Mahasiswa Undip Juara di Spanyol dan Ceko


Semarang, - Generasi muda Indonesia kembali menorehkan prestasi di kompetisi tingkat internasional. Para pemuda dari Paduan Suara Mahasiswa Universitas Diponegoro (PSM Undip) Semarang menjadi jawara di dua kompetisi di dua negara yaitu Spanyol dan Ceko.

Ajang kompetisi paduan suara bergengsi yang mereka menangkan di Spanyol yaitu "5th Canta Al Mar - Festival Coral Internasional 2016" tanggal 19-23 Oktober 2016 lalu. Tim PSM Undip yang beranggotakan 38 penyanyi ini bersaing dengan 49 paduan suara dari 24 negara lainnya.

Ada 13 kategori dalam kompetisi itu dan setiap peserta diperbolehkan mengikuti 3 kategori. Hasilnya, PSM Undip juara pertama dan mendapatkan medali emas pada Sacra Category kemudian medali emas untuk Mixed Category dan posisi ketiga untuk Folklore Category. Untuk diketahui, kategori Sacra yang mereka pilih yaitu Sacred Acapella Level 1 memiliki tingkat kesulitan tertinggi.

Tidak sampai disitu, mereka terbang untuk mengikuti kompetisi "30th Praga Cantat" di Ceko pada 28 Oktober sampai 29 Oktober 2016. Dalam ajang ini, PSM Undip mendapat predikat Gold Band Folklore Category dan menyabet juara satu pada kategori folklore. Mereka juga mendapat predikat Gold Band Mixed Choir atau posisi kedua pada kategori Mixed Choir.
Dok PSM UndipFoto: Dok PSM Undip
Dok PSM Undip

Masih ada lagi, dalam kompetisi di Ceko itu, PSM Undip diganjar special award for the choreography dan sang konduktor yaitu Jefry F Bode mendapatkan special prize for outstanding conductor. Dengan berbagai penghargaan itu, PSM Undip dinobatkan sebagai juara umum atau grand prix winner pada 30th Praga Cantat di Ceko.

Jefry mengatakan kemenangan PSM Undip di dua ajang bergengsi itu berkar usaha dan latihan yang sekama ini dilakukan. Sebagai pelatih, Jefry berusaha menjaga mood adik-adik kelasnya dengan metode berlatih.

"Kita latihan seperti biasa setiap hari. Kadang cara latihannya harus diatur biar enggak bosen," kata Jefry kepada detikcom, Minggu (6/11/2016).

Alumni Undip itu menjelaskan, berbagai lagu dibawakan dalam dua ajang tersebut. Namun tidak hanya lagu berbahasa asing, PSM Undip juga membawakan lagu daerah Indonesia pada kategori folklore di dua negara tersebut yaitu Bungong Jeumpa dari Aceh, Soleram dari Riau, dan Ahtoi Porosh dari Dayak.

"Kemarin itu kita langsungan, jadi seminggu di Barcelona, seminggu di Praha," pungkasnya.

Sementara itu salah satu anggota PSM Undip, Agnes Prabani Irma Prasetyarini mengatakan dirinya puas dengan hasil dari perjuangan berlatih selama sekitar setahun untuk persiapan lomba. Para anggota PSM Undip selalu berlatih di tengah kesibukan berkuliah.

"Untuk kompetisi ini kami berlatih dari jam 18.00 sampai 21.00 karena kalau sore masih banyak teman-teman yang kuliah. Untuk hari Sabtu biasanya latihan dari jam 12.00 atau jam 15.00 sampai jam 19.00. Untuk hari Minggu kita khususkan latihan koreografi," kata Irma.

"Memang usaha tidak pernah menghianati hasil," imbuh mahasiswi Fakultas Hukum Undip angkatan 2012 itu.
Dok PSM UndipFoto: Dok PSM Undip
Dok PSM Undip

Selain Irma, para anggota PSM Undip yang mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional tersebut adalah Anggara Hapsari, Intan Nurliawati, Novena Claudya Simanullang, Otty Chairunnisa, Raden Rara Clarisa Puspa Ramadhanie Mochtar, Veronica Simanjuntak, Annisa Rizki Amalia Hasanah, Asti Chairina Putri, Dhika Cahyapertiwi, Elisabeth Kezia Devantie.

Kemudian ada Fadhilah Pandanarum, Suroso, Nathalia Rouli Simbolon, Rahma Deni Widia Putri, Yokhebed Ernest Ratu Tyas, Asnia Uliya Devi, Dennis Ardita, Dita Aulia Ramadhayanti, Adlina Kusumadewi, Anisa Ayundawati Prasetyo, Betsi Kumusaningnastiti, Betinia Hermi Pranasti, Debby Ulina Fatmawati.

Ada juga Gianfi Ramadani Condro Suci, Ade Oktafiara Saputra, Alma Angelo, Nanda Ari Fathahillah, Antonio Giovanno Sianipar, Ardan Rasyid Wiradhatama, Bagus Nugroho, Yudi Pratama, Axel Alexander, Muhammad Farchan Jamil, Petra Lustriadi, Danur Ilham Khoiruman Ilham, Deaz Arga Pradipta Arga, Ham Arfian Arbi, Vatara Artanta Silalahi, dan konduktor, Jefry Franklin Bode. 
(alg/ega)
detik

0 komentar:

Posting Komentar